Tempo.co, Jakarta – Colliers Indonesia telah menyatakan bahwa pasar kantor di Jakarta menghadapi kendala pasokan, khususnya di Central Business District (CBD). Sejak akhir 2023, Colliers Indonesia telah mencatat bahwa tidak ada gedung perkantoran baru yang memasuki pasar CBD.
Kepala Departemen Penelitian di Colliers Indonesia, Ferry Salanto, memperkirakan bahwa situasi ini akan berlanjut hingga tahun 2027 dan pasokan baru hanya akan tersedia pada tahun 2028. “Sejak akhir 2023, hingga 2027, pasokan di CBD sangat terbatas, bahkan tidak ada. Hanya sekitar 2028, 2028 akan ada pasokan baru,” ia mengatakan dalam presentasi virtual pada hari Rabu, Rabu, 2028.
Menurut Ferry, pengembang masih ragu untuk meluncurkan proyek baru di CBD. Mereka sedang menunggu permintaan untuk pulih terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk membangun gedung perkantoran baru. “Kita dapat melihat bahwa pengembang masih menahan diri dan terus memantau pertumbuhan permintaan,” katanya.
Untuk periode dari 2024 hingga 2027, pasokan tambahan proyek kantor baru hanya muncul di luar CBD. Dari awal 2025 hingga kuartal ketiga, Ferry menyatakan bahwa pasokan baru diperkirakan sekitar 125.000 meter persegi, yang semuanya berada di luar CBD.
“Total pasokan di Jakarta adalah sekitar 11,4 juta meter persegi,” kata Ferry. Dari total ini, lebih dari 2 juta meter persegi masih tidak dihuni.
Dalam hal hunian, Ferry menyebutkan bahwa tingkat hunian kantor di CBD mencapai 75,3 persen pada kuartal ketiga 2025. Sementara itu, di luar CBD, itu adalah 69,3 persen untuk periode yang sama.
Jika dilihat berdasarkan kelas bangunan di CBD, tingkat kekosongan terbesar, 48,9 persen, dicatat di gedung perkantoran Kelas A, yang sebagian besar terletak di CBD. Ini diikuti oleh bangunan Kelas B sebesar 25,9 persen, Kelas C pada 17,4 persen, dan premium sebesar 7,9 persen.
Ferry menambahkan bahwa preferensi penyewa gedung kantor juga telah berubah. Dia mengindikasikan bahwa penyewa masih memprioritaskan bangunan atau kantor yang terhubung ke transportasi umum. “Ini masih merupakan daya tarik bagi penyewa potensial.”
Pilihan Editor: Statistik Indonesia melaporkan surplus saldo perdagangan August di US $ 5,49 miliar
Klik di sini untuk mendapatkan pembaruan berita terbaru dari Tempo di Google News